Monday, October 22, 2007

Lanjutan Cerita

Ibu pernah nulis kan tentang kejadian Nasta "melukai" Zaki, teman TPA nya?

Hari terakhir Sanlat (pesantren kilat) Nasta di TPA Adz-Dzikri, Ibu sengaja pulang cepat (tapi tetap aja sampai Depok pas maghrib juga), karena mau liat Nasta di Sanlat ini. Pas Ibu datang, udah selesai acaranya, tinggal buka puasa bareng dan bagi-bagi goody bag. Ternyata Oma juga nungguin Nasta, karena Oma kan ketua Bidang Muslimah, yang mana TPA ini dibawah divisi Bidang Muslimah. Trus Ibu di panggil Oma yang sedang ngobrol dengan Ibu Lia (pengurus TPA). Ibu Lia ini ngasih tau kalo Kakek nya Zaki, dan juga ortu nya Zaki hampir tiap hari membicarakan kejadian "penusukan" pensil ini. Dan tidak puas dengan pengawasan para guru, dan juga tidak ada nya tanggapan dari kami, orang tua nya Nasta. Ditambah, ternyata oh ternyata, bekas tusukan pensil itu menyisakan ujung pinsil di kulit Zaki, sehingga harus di operasi (ringan). Tidak berbahaya, tapi ditakutkan ada akibat lain. Hhmm... ternyata..

Ibu ngerasa bersalah, karena tidak ada berita lagi dari TPA jadi ibu anggap sudah tidak bermasalah. Di tambah ibu juga lupa mau telpon ibu nya Zaki. Duh.. ibu.. ibu...

Akhirnya Ibu janjian dengan Ibu Lia dan beberapa guru TPA untuk mengunjungi Zaki hari Minggu. Zaki sih tinggal di Pesona Khayangan juga. Zaki tidak terlihat sakit, hanya ada plester dibawah mata Zaki. Ternyata, beberapa hari setelah muka zaki tertusuk pinsil itu, ada lebam. (Waduh.. ibu jadi ga enak hati....) Ditambah Zaki sedang pilek, jadi Zaki dibawa ke dokter. Oleh dokter nya Zaki di cek, ternyata buletan hitam bekas pinsil itu ada ujung pinsilnya, karena bergerak2 saat di pegang. Jadi harus dikeluarkan dengan cara operasi ringan (tetap bius total). Sebenarnya kalo orang dewasa mungkin bisa hanya dengan pencet dengan pinset, tapi karena masih kecil jadi harus operasi. Operasinya pun tanpa nginap di rumah sakit, datang pagi, siang pulang.

Hhhmm... pelajaran untuk Ibu dan Nasta tentunya, harus lebih berhati-hati dalam bermain.

No comments: